LAPORAN HASIL PENELITIAN
( Transpor Zat Lewat Membran )
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nirmalasari
Meliana
Muliadi
Istiqomah
Juddah
Selvi
Safitri Hasan
Titania
Rahmadani
Asniar
SMAN 1 LILIRIAJA
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan laporan hasil penelitian ini yang Alhamdulillah
tepat pada waktunya.
Terima kasih kepada bapak guru pembibing kami Drs.Muhammad
Hatta yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian
ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritk dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.
Penyusun
Bab I
Pendahuluan
I.
Latar Belakang
Osmosis adalah
perpindahan zat pelarut melalui membran selektif permeabel dari konsentrasi zat
pelarut tinggi menuju konsentrasi zat pelarut rendah. Zat pelarut ini dapat
keluar masuk melewati membran secara bebas. Hanya saja zat terkecil merupakan
zat yang sudah terseleksi.
Suatu larutan yang memiliki zat pelarut
berkonsentrasi tinggi akan memiliki zat terlarut berkonsentrasi rendah. Keadaan
ini disebut hipotonik (hipo artinya kurang). Sebaliknya, larutan
yang memiliki zat pelarut dengan konsentrasi rendah akan mempunyai zat terlarut
berkonsentrasi tinggi. Kondisi yang demikian disebut hipertonik (hiper
berarti lebih). Zat pelarut dan zat terlarut dapat pula berkonsentrasi
sama. Keadaan demikian dinamakan isotonik (iso berarti sama).
Salah satu penyebab zat dapat bergerak secara
osmosis adalah adanya perbedaan konsentrasi zat total. Akibat keadaan ini,
molekul air yang berada pada larutan hipotonik dapat berpindah menuju larutan
hipertonik. Namun, keadaan ini juga bisa berlangsung sebaliknya. Meskipun zat
terlarut banyak terkandung pada larutan hipotonik, proses transpor zat akan
tetap terjadi secara osmosis.
Sementara itu, andaikan dua larutan bersifat
isotonik, molekul air akan berpindah melalui membran dengan kelajuan sama.
Akibatnya, selisih osmosis tidak terjadi pada dua larutan.
II.
Tujuan
·
Untuk mengetahui proses osmosis pada sel umbi
·
Untuk mengetahui proses terjadinya peristiwa
pasmolisis pada Rhoe-diskolor
III.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses osmosis dapat terjadi pada
sel umbi?
2.
Bagaimana peristiwa pasmolisis dapat terjadi
pada Rhoe-diskolor?
Bab II
Tinjauan Pustaka
Pada hakikatnya, osmosis merupakan suatu proses
difusi. Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang
permeabel secara diferensial. Pelarut universal adalah air. Jadi, dapat
dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara
diferensial dari pelarut berkonsentrasi tinggi (banyak air) ke pelarut yang
berkonsentrasi rendah (sedikit air). Proses osmosis akan berhenti jika konsentrasi
di dalam dan di luar sel telah seimbang.
Bila sel memiliki konsentrasi
zat terlarut lebih tinggi (sedikit air atau hipertonik) daripada di luar sel,
maka air yang ada di luar sel akan masuk ke dalam sel. Peristiwa masuknya air
ke dalam sel tersebut dapat mengakibatkan pecahnya sel pada sel hewan
(hemolisis). Sedangkan, pada sel tumbuhan, sel hanya akan menggembung karena
ditahan oleh dinding sel. Konsentrasi air yang tinggi di luar sel disebut hipotonik.
Sedangkan, bila sel memiliki
konsentrasi zat terlarut lebih rendah (banyak air) daripada di luar sel, maka
air yang ada di dalam sel akan keluar sel. Keluarnya air dari sel akan
mengakibatkan sel mengerut. Pada sel hewan, mengerutnya sel ini disebut krenasi,
sedangkan pada sel tumbuhan disebut plasmolisis.
Bab III
Metode
A.
Kegiatan I
ü Alat dan bahan:
·
Gelas beker 2
buah
·
Pisau
·
Jarum pentul
·
Umbi kentang 2
buah
·
Larutan glukosa
pekat
·
Air
ü
Langkah Percobaan
1.
Kupas kulit kentang hingga bersih.
2.
Potong kentang
pada bagian bawah nya secara merata sehingga bila diletakkan pada tempat datar
dapat berdiri.
3.
Buatlah sumuran
pada kedua kentang dengan ukuran sepertiga dari tinggi kentang.
4.
Isi sumuran pada
kentang pertama dengan glukosa pekat, sedangkan sumuran kentang kedua diisi dengan
air.
5.
Berilah tanda pada kedua kentang dengan
menggunakan jarum pentul tepat pada permukaan atas glukosa pekat dan air.
Caranya, tusukkan jarum pentul pada kentang (kepala jarum pentul pada bagian
luar kentang, sementara mata jarum melintang tepat pada batas atas glukosa
pekat).
6.
Masukkan
masing-masing kentang ke dalam gelas beker yang berisi air.
7.
Setelah 45 menit, amati perubahan permukaan glukosa
pekat di sumuran pada gelas beker pertama. Kemudian, amati pula perubahan
permukaan air yang berada pada sumuran kentang kedua
B.
Kegiatan II
ü Alat dan bahan:
·
Mikroskop
·
Gelas objek
·
Daun
Rhoe-diskolor
·
Pipet tetes
·
Larutan glukosa 25%
·
Kertas tisu
ü
Langkah Percobaan
1.
Ambil bagian
tipis dari helaian bagian bawah daun Rhoe-diskolor dengan menggunakan silet
atau boleh menggunakan kuku jari tangan
2.
Letakkan di atas
gelas objek, amati dengan pembesaran kuat
3.
Perhatikan bagian
dari sel yang berwarna merah
4.
Tetesi larutan
garam dapur dengan menggunakan pipet, kelebihan larutan garam dapur dapat diserap
dengan tisu.
5.
Amati kembali,
terutama pada bagian sel yang berwarna merah
Bab IV
Pembahasan
A.
Kegiatan I
1. Apakah tinggi permukaan glukosa pada sumuran kentang pertama
mengalami perubahan? Ya
2. Apakah tinggi permukaan air pada sumuran kentang kedua mengalami
perubahan? Tidak
3. Analisislah peristiwa yang
terjadi pada gelas beker pertama ! Pada gelas beker
pertama terjadi perubahan tinggi permukaan glukosa pada sumuran kentang, karena
kentang merupakan membran semipermeabel yang hanya mampu dilewati oleh
molekul-molekul air (zat pelarut) sedangkan tidak mampu dilewati oleh zat
glukosa (zat terlarut) , sehingga air lah yang berpindah ke dalam sumuran dan
mengalami perubahan tinggi permukaan (terjadi peristiwa osmosis).
B.
Kegiatan II
1.
Jadi apa yang di maksud plasmolisis? Dan dalam keadaan bagaimana
sel dapat mengalami plasmolisis? Plasmolisis adalah
menyusutnya sel karena kehilangan air. Plasmolisis dapat terjadi jika sel
berada pada larutan hipertonik.
Bab V
Penutup
A.
Kesimpulan
Osmosis adalah
perpindahan zat pelarut melalui membran selektif permeabel dari konsentrasi zat
pelarut tinggi menuju konsentrasi zat pelarut rendah. Zat pelarut ini dapat
keluar masuk melewati membran secara bebas. Hanya saja zat terkecil merupakan
zat yang sudah terseleksi.
Suatu larutan yang memiliki zat pelarut
berkonsentrasi tinggi akan memiliki zat terlarut berkonsentrasi rendah. Keadaan
ini disebut hipotonik (hipo artinya kurang). Sebaliknya, larutan
yang memiliki zat pelarut dengan konsentrasi rendah akan mempunyai zat terlarut
berkonsentrasi tinggi. Kondisi yang demikian disebut hipertonik (hiper
berarti lebih). Zat pelarut dan zat terlarut dapat pula berkonsentrasi
sama. Keadaan demikian dinamakan isotonik (iso berarti sama).
Plasmolisis
adalah menyusutnya sel karena kehilangan air. Plasmolisis dapat terjadi jika sel berada pada larutan
hipertonik.